Karena Pemerintah DKI Jakarta, warga yang dahulu tinggal di bantaran kali dan dibawah jalan tol kini senang tinggal di rusun marunda. |
Pemerintah DKI Jakarta membangun Rumah Susun (rusun) Marunda untuk warga yang tinggal di daerah bantaran kali dan di bawah jalan tol. Sejak bangunan yang berdiri akhir tahun 2012, terdiri dari 500 unit rusun di Kelurahan Marunda, Cilincing Jakarta Utara.
Pemerintah DKI membangun 38 blok untuk 3.800 keluarga. Satu blok terdiri dari 100 unit. 9 blok dibiayai langsung DKI, sedangkan lainnya akan didanai developer dan pemerintah pusat. Ada 30-50 developer yang terlibat dalam konsorsium di rusun Marunda itu. Kini rusun Marunda telah berdiri tegak salah satu nya untuk warga Waduk Pluit yang terkena program normalisasi kawasan waduk.
Untuk menempati rusun Marunda, berikut syaratnya dan harga tarif sewa yang perlu anda ketahui :
- Foto copy KTP DKI Jakarta.
- Foto copy Kartu Keluarga (KK) dan surat nikah bagi yang sudah berumah tangga.
- Pas foto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar.
- Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar.
- Surat keterangan belum memiliki rumah dari kelurahan ( PM1 ).
- Surat keterangan penghasilan atau slip gaji.
- Materai 4 buah.
- Bagi pemohon yang berkasnya lolos verifikasi, wajib membuka rekening tabungan Bank DKI Cabang Jatibaru atas nama pemohon dan menyetorkan jaminan retribusi sebesar 3 x retribusi tiap bulan.
Dadah, penghuni Blok 1 Kluster A Rusun Marunda mengatakan kepada tim mimpiproperti.com, merasa lebih nyaman tinggal di rusun ketimbang saat tinggal di Muara Baru, “Nyaman, tidak ada debu, tenang dan aman untuk anak-anak bermain,” kata Ibu yang telah dikaruniai dua putri ini.
Menurut ibu Nia, harga sewa di Marunda sangat terjangkau apalagi yang dapat subsidi dari pemerintah DKI. Harga sewa Rp 304.000 hingga Rp 371.000 sesuai level lantai hunian. Harga sewa perbulan tersebut, di luar tagihan listrik dan air pam. Rusun yang hanya untuk disewakan itu diperuntukkan bagi tiga golongan tak mampu jika ada penghuni memberi sewa kepada orang lain akan disegel.
Tinggal di rusun Marunda aman dari kebisingan dan bebas dari banjir. Ibu yang tinggal di Blok 3 kluster B, berpergian kerja menggunakan transportasi umum seperti angkot. Dulu ia menggunakan speed boat yang telah disediakan Pemprov DKI sebagai sarana transportasi warga rusun Marunda, karena terbatas waktu yang tersedia di pagi dan sore.
Warga bantaran Pluit merasa bersyukur telah dibantu pemerintah DKI untuk menempati rusun Marunda, selain diberi kemudahan dalam pembayaran, pemprov juga beri fasilitas seperti tempat ibadah, puskemas dan UKM, sehingga warga bisa kembali berjualan.
0 Response to "Suka Warga Pluit Tinggal di Rusun Marunda "
Posting Komentar